Gapailah Mimpimu Setinggi Langit

-->

Mengapa kita harus bermimpi?

Sebelumnya, saya akan sedikit memaparkan tentang keanugerahan besar manusia yatiu akal pikiran. Setiap insan manusia, dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya sudah menjadi kepastian bahwa ia diberikan anugerah akal pikiran yang begitu luar biasa. Akal pikiran itu merupakan sarana bagi mereka untuk berpikir dan mengenali Tuhannya di alam dunia ini. Bagaimana bisa? Iya, karena dengan berpikir dan merenungi tentang berbagai sisi dirinya itu, mengenai siapa aku, dari mana aku, mengapa aku ada, mau kemana aku pergi, dan seterusnya, ia akan menemukan bahwa dalam dirinya ada satu kekuatan besar di balik semua yang telah ada ini. Selain itu, ia juga bertanya-tanya tentang alam semesta yang menjadi tempat tinggalnya. Bagaimana mungkin alam yang begitu amat besar dan sedemikian teraturnya dapat diciptakan dan benar-benar ada dihadapan dirinya.

Hati manusia merupakan inti dalam diri dan jiwa manusia. Jika dibandingkan dengan akal pikiran manusia, hati masih menjadi hal yang utama. Kebanyakan dari kita sering menyamakan pikiran dan hati. Tetapi ketahuilah, walaupun keduanya tidak dapat terpisahkan, tetap ada satu yang mempunyai peranan lebih dominan yaitu hati. Mengapa demikian? Memang tidak dapat dipungkiri bahwa akal manusia pasti akan sampai pada suatu keterbatasan. Walaupun dalam akal manusia terdapat otak sel saraf yang berjumlah milyaran juta dan dengan berbagai kecerdasannya, tetap saja kemampuan beripikir manusia akan sampai pada saat dimana ia tidak dapat menjangkaunya. Nah, ketika akal tidak dapat menjakau, maka akan dikembalikan ke hati sebagai pusatnya. Istilah jawanya akal sudah menthok. Nah, jika sudah demikian apalagi yang bisa kita lakukan? Akal pikiran sudah tak bisa berperan lagi dalam hal ini. Oleh karena itu, sampailah hati yang berperan. Di hati ia akan dikembalikan lagi lagi kepada titik ketuhanannya.

Mengapa kita harus bermimpi? Itulah pertanyaan yang harus kita jawab dengan akal dan hati kita sendiri. Allah SWT telah menunjukan berbagai kekuasaanya untuk kita mengakui dan menyembah kepadan-Nya. Kita diminta untuk patuh dan tunduk sebagai salah satu ciptaan-Nya. Akan tetapi, sudahkan teman-teman berpikir dan merenungi apa yang telah saya paparkan tadi?

Kita hanya diminta untuk beribadah dalam aspek ruh ma’rifat kepada Allah SWT dan aspek peran kita dalam hidup di dunia. Kemudian apa peran kita? Rencanakannlah dari sekarang. Kita telah dibekali dengan akal pikiran. Kita diminta untuk berpikir bukan untuk bersenang-senang. Oleh karena itu teman-teman, pikirkanlah mimpi dan cita-cita kalian dari sekarang. Bangunlah peran kita dengan sebaik-baiknya. Persiapkanlah mimpi dan cita-cita kita untuk kemanfaatan dan kebaikan manusia di dunia. Janganlah kita sombong dengan diri kita sendiri karena semua itu hanyalah sebagian dari karunia Allah SWT. Itulah teman-teman, apa yang telah dimaksudkan Tuhan menciptakan kita. Itulah mengapa kita harus bermimpi dan berperan dengan mimpi dan cita-cita kita.

Bermimpilah! Kita punya otak untuk berpikir. Jadi, jangan tanggung-tanggung, berpikirlah yang besar. Selagi kau memiliki kesempatan, tunggu apa lagi? Buatlah rancangan berpikir yang besar karena kesempatan itu tidak akan terulang lagi. Jadi, jangan hanya berpikir kecil-kecilan saja, toh berpikir itu gratis dan pikiran itu memang kewajiban kita untuk menggunakannya.

Teman-teman, kalian orang Indonesia kan? Maka bermimpilah untuk kemajuan negeri kita. Janganlah sampai kita berleha-lehan dengan pikiran kita sendiri. Dalam era kemerdekaan saat ini, banyak orang tidak mau berpikir kedepan. Mereka mengira Indonesia sudah merdeka dan bebas. Padahal kita masih mempunyai banyak masalah dan ketidakstabilan baik masalah ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Akankah teman-teman memikirkan hal itu? Ataukah sibuk dengan kesenangan diri sendiri? Cita-cita bangsa Indonesia saat ini akan terus berpindah tangan sampai akhir nanti. Hanya saja teman-teman mau berperan atau tidak. Mau jadi pelaku sejarah atau jadi penonton saja?

Teman-teman, berpikir itu gratis, maka berpikirlah yang besar. Ubahlah wajah Indonesia kedepan menjadi lebih baik. Janganlah jadi pecundang yang bisanya hanya menjadi beban dan menyalahkan orang lain tanpa solusi. Gunakanlah otak kita, jangan jadi simpanan yang tak berarti. Selama ini kita belum mengoptimalkan kinerja otak kita. Hanya sebatas berpikir kecil sudah merasa puas atau bahkan putus asa. Jadi, wajar kalau ada lelucon yang menggelitik orang Indonesia. Otaknya orang Indonesia itu lebih mahal daripada otaknya orang-orang Jepang dan Amerika. Mengapa demikian? Jelas, karena otak orang Indonesia masih fresh, belum banyak digunakan, sehingga harganya menjadi mahal. Begitukah teman-teman? ..hehe J

Akal dan hati merupakan modal utama untuk berperan meraih mimpi dan cita-cita. Allah SWT akan meminta pertanggung jawaban kita nanti dalam berperan di dunia. Kita memang bukanlah manusia yang sempurna. Oleh karena itu, kita diminta untuk selalu memohon pertolongan kepada-Nya.

Semua mempunyai cita-cita dan tujuan. Akan tetapi, semua itu hanya bergantung pada kehendak-Nya. Jadi, kita bukanlah pemegang sepenuhnya mimpi dan cita-cita kita. Suatu saat nanti, kita akan menerima suatu ketetapan yang harus diterima. Ketetapan itu adalah kehendak Allah SWT yang harus kita terima dengan hati, bukan dengan akal ataupun nafsu pikiran.

Sekarang kita hidup di Indonesia. Negeri yang kaya, tetapi dijajah oleh tetangga. Akankah teman-teman membiarkan hal ini terus berlanjut? Tentunya tidak kan? Memang saat ini kita hidup dengan penuh kesenangan. Tetapi lihatlah! Ibu pertiwi kita sedang menangis. Akankah kita hanya tinggal diam? Bangsa ini menunggu peran kita untuk menggapai cita-cita mulianya.

Wariskanlah semangat perjuangan kita kepada anak cucu kita kelak. Jangan sampai ia mendapat ampas dari apa yang telah kita lakukan saat ini. Saya yakin ibu pertiwi tidak akan selamanya menangis. Akan tiba suatu saat nanti, masa kejayaan Indonesia muncul di muka dunia. Saya yakin itu!